Sosok Keir Starmer, Pemimpin Partai Buruh yang Jadi PM Inggris

- Internasional
  • Bagikan
Keir Starmer

HERALDKALSEL.COM – Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer akan menjadi perdana menteri Inggris baru usai mengalahkan petahana Rishi Sunak pada pemilihan umum parlemen pada Kamis (4/7/2024).

Partai Buruh berhasil memenangkan 404 dari 660 kursi di parlemen. Ini artinya mereka berhak membentuk pemerintahan tanpa harus membentuk koalisi.

Sunak rencananya akan mengajukan pengunduran diri ke Raja Inggris Charles III yang dijadwalkan Sabtu (6/7/2024).

Kemenangan tersebut menjadi momentum indah bagi Partai Buruh yang kembali ke tampuk kekuasaan sejak 2010.

Kemenangan Partai Buruh ini tentu tak lepas dari peran Keir Starmer selaku pucuk pimpinannya. Siapa sebetulnya Keir Starmer?

Starmer menjadi ketua Partai Buruh pada 2020, tak lama setelah partai mengalami kekalahan buruk dalam 85 tahun.

Saat diangkat menjadi ketua, dia berambisi agar Partai Buruh layak dipilih dan memerintah Inggris. Empat tahun berselang, misi dia pun sukses.

Sebelum itu, Starmer kerap menghadapi kritik karena dianggap tak karismatik dan berbagai kebijakan di partai.

Beberapa anggota partai menganggap Starmer membelokkan organisasi, yang berhaluan kiri, ke arah sentrisme atau tengah.

Starmer bahkan pernah memecat anggota yang berkomentar penyelidikan soal antisemitisme di partai dilebih-lebihkan.

Dia juga membuat banyak orang kesal karena menarik kembali beberapa janji utama, seperti rencana menaikkan pajak penghasilan, menghapus biaya kuliah universitas, dan menasionalisasi sebagian besar layanan publik Inggris.

Starmer juga panen kecaman karena perubahan janji investasi hijau dengan nilai lebih dari US$35 miliar atau sekitar Rp570 triliun setiap tahun, dan dukungan terhadap agresi Israel di Gaza.

Dalam salah satu wawancara, Starmer mendapat pertanyaan soal agresi Israel. “Saya pikir Israel memang punya hak itu,” kata Starmer, dikutip The Guardian.

Kehidupan Pribadi

Sir Keir Rodney Starmer lahir pada 2 September 1962 dan tumbuh di kota kecil Surrey, Inggris. Ibunya bekerja di Lembaga Kesehatan publik pemerintah, National Health Service (NHS).

Namun, sang ibu menderita penyakit sejenis radang sendi atau dikenal Still dan meninggal pada 2015. Di tahun ini, Starmer pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen Inggris.

Setelah kematian ibunya, Starmer tak tampak memiliki hubungan baik dengan sang ayah. Tiga tahun kemudian, ayahnya meninggal.

Starmer menyesali ketegangan yang terjadi antara dia dan ayahnya.

“Aku tidak pernah mengatakan ke dia bahwa aku menyayanginya dan aku menghormatinya. Itu satu hal yang aku sesali,” kata dia dikutip CBS.

Di dalam keluarga, Starmer adalah anggota keluarga pertama yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Setelah itu, Starmer membantu mengelola majalah sayap kiri bernama Socialist Alternatives.

Ia kemudian menjadi pengacara, naik pangkat hingga menjadi kepala penuntutan umum pada 2008, dan menjalankan Crown Prosecution Service milik pemerintah Inggris. Starmer menerima gelar bangsawan pada 2014, setahun sebelum terjun ke dunia politik. (ika/inilah)

  • Bagikan