Fakta-Fakta OTT KPK di Kalsel: Tangkap 6 Orang Diamankan

- News
  • Bagikan
Empat orang dari enam tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa di wilayah Kalsel. (Foto: Antara)

HERALDKALSEL.COM – Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dalam operasi tersebut pada Minggu (6/10) malam itu, tim penyidik KPK juga menyita uang sekitar Rp10 miliar. Berikut fakta-faktanya:

Tangkap 6 orang

KPK mengumumkan sedang melakukan OTT di Pemprov Kalsel pada Minggu (6/10) malam. Sebanyak enam orang ditangkap.

Mereka terdiri dari empat orang penyelenggara negara dan dua orang pihak swasta.

“Tentunya akan dilakukan proses permintaan keterangan kepada yang bersangkutan. Berikutnya akan kita update ke teman-teman besok,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/10) malam.

Sita Rp10 miliar

KPK mengamankan barang bukti awal berupa uang lebih dari Rp10 miliar dalam OTT tersebut. Uang itu diduga merupakan suap.

“Kita mengamankan lebih dari Rp10 miliar karena masih dalam proses dihitung,” ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi melalui keterangan tertulis, Senin (7/10).

Kasus PBJ

OTT yang dilakukan KPK di Kalsel diduga berkaitan dengan kasus dugaan korupsi mengenai Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).

“Biasa perkara PBJ,” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Senin (7/10).

Ia menjelaskan hingga saat ini belum ada solusi jitu untuk menghilangkan praktik korupsi PBJ.

“Persekongkolan penunjukan pelaksana proyek dengan permintaan sejumlah fee oleh penyelenggara negara menjadi praktik yang lazim dalam PBJ,” ucap Alex.

Uang diterima orang kepercayaan gubernur

Lembaga antirasuah mengungkapkan uang diduga suap terkait PBJ telah diterima orang kepercayaan dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Namun, hingga kini belum diketahui status hukum dari Sahbirin Noor.

“Patut diduga (Gubernur Kalsel). Uang baru sampai di tangan orang yang diduga kepercayaan gubernur,” ungkap Alex. (*)

  • Bagikan