HERALDKALSEL – Lazio berharap menang saat memperingati hari jadi ke-125 dalam pertandingan melawan Como 1907.
Namun Como malah merusak pesta ulang tahun dan menggagalkan kemenangan Lazio di pertandingan yang berakhir imbang 1-1 di kompetisi Serie A Italia di Stadion Olimpico, Sabtu, 11 Januari 2025 dini hari WIB.
Lazio merayakan hari jadi di usianya yang sudah 125 tahun saat menjamu Como. Di laga spesial itu, klub yang berdiri pada 9 Januari 1900 dengan nama Societa Podistica Lazio ini memakai jersei baru yang spesial pula.
Target menang dipatok pelatih Marco Baroni sebagai puncak peringatan ulang tahun. Apalagi, tim bermain di kandang sendiri dan pada pertemuan pertama di kandang Como, mereka menang besar 5-1. Baroni juga berharap Biancocelesti kembali ke jalur menang.
Ya, Lazio mengalami penurunan dan hanya menang sekali dari lima laga sebelumnya. Mereka dibantai Inter Milan 6-0 di hadapan pendukung sendiri. Pada duel terakhir melawan rival satu kota, AS Roma, dalam tajuk Derby della Capitalle, Lazio juga harus menelan kekalahan 2-0.
Hasil yang jelas mengecewakan karena Roma dalam kondisi terpuruk dan berada di papan tengah. Klub rival pun sudah berganti tiga pelatih saat kompetisi baru separuh jalan. Ini menunjukkan Giallorossi berada dalam krisis. Namun mereka justru sukses mengatasi Lazio.
Como sendiri seharusnya diperhitungkan bila tim promosi itu tak bisa dianggap enteng. Klub milik perusahaan rokok Indonesia Djarum Kudus itu justru menunjukkan konsistensi sehingga bisa menjauh dari zona degradasi.
Mereka hanya sekali kalah dari lima laga terakhir. Satu-satunya kekalahan dialami saat menghadapi Inter di Giuseppe Meazza. Tim asuhan Cesc Fabregas ini kalah 2-0. Namun Como sukses menaklukkan Roma 2-0 dan kemudian menang dengan skor sama saat menjamu Lecce.
Tren positif ini dipertahankan Como saat menyambangi markas Lazio. Meski tertinggal lebih dulu, namun Como berhasil bangkit. Mereka memanfaatkan peluang saat Lazio harus bermain dengan 10 orang setelah dikartumerahnya Loum Tchaouna dan menyamakan kedudukan.
Hasil imbang itu menjadikan Como memperbaiki peringkat. Kini, mereka menempati posisi 15 dengan poin 19. Sama dengan Parma dan Verona. Meski demikian Como tetap waswas karena mereka hanya unggul dua poin dengan Lecce yang berada di zona degradasi.
Sementara, Lazio gagal merapatkan jarak poin dengan tim-tim di atasnya. Mereka tetap bertahan di peringkat empat atau masuk zona Liga Champions dengan mengantungi poin 36. Lazio masih terpaut delapan poin dengan pimpinan klasemen Napoli.
Dalam duel itu, Lazio memang tidak bisa menurunkan skuad terbaik. Baroni kehilangan Taty Castellanos, Mattia Zaccagni dan Mario Gila yang terkena larangan bermain. Sedangkan Pedro, Matias Vecino dan Patric masih belum pulih dari cedera.
Lazio juga mendapat tekanan di menit-menit awal pertandingan. Paling tidak gelandang serang Como Nico Paz mendapat dua peluang bagus untuk membobol gawang tuan rumah. Bahkan bola lambung Paz berhasil melewati kiper Ivan Provedel yang meninggalkan gawang untuk mempersempit ruang gerak pemain Argentina itu. Sayangnya, sepakan Paz masih melebar meski gawang sudah kosong.
Selanjutnya, Como mengancam gawang Lazio lewat Marc Kempf dan serangan balik Gabriel Strefezza yang bisa digagalkan Provedel. Peluang kedua Paz juga gagal dikonversi menjadi gol.
Saat mendapat tekanan, Lazio justru berhasil memanfaatkan celah untuk membobol gawang Como. Berawal dari aksi gelandang Gustav Isaksen yang berhasil memenangkan bola dan kemudian membawanya ke area pertahanan Como. Isaksen menyodorkan bola kepada Matteo Guendouzi.
Dari umpan Guendouzi, bola diterima Boulaye Dia untuk dikonversi menjadi gol. Skor berubah menjadi 1-0 untuk lazio di menit 34. Keunggulan itu bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua, Lazio sesungguhnya melakukan start bagus. Mereka mampu menjaga tiga poin sampai akhirnya Tchaouna melakukan kesalahan fatal dengan menerima dua kartu kuning yang berujung kartu merah hanya dalam tempo satu menit.
Kesalahan pertama Tchaouna saat melakukan pelanggaran keras terhadap Ignace Van Der Brempt yang berbuah kartu kuning di menit 57.
Namun pemain kelahiran Chad tetapi kemudian memilih menjadi warga negara Perancis ini tak belajar dari kesalahannya. Hanya berselang satu menit, Tchaouna kembali melakukan pelanggaran keras. Kali ini, dia menghajar bek Lazio Alberto Moreno yang berujung kartu kuning kedua dan kemudian diusir wasit Paride Tremolada.
Como pun mengambil kesempatan dengan baik saat menghadapi tim yang bermain dengan 10 orang. Hanya saja, mereka harus menunggu sampai menit 72 saat striker Patrick Cutrone akhirnya menyamakan skor. Sundulan Cutrone yang menyambut umpan Gabriel Strefezza sukses membobol gawang Lazio.
Skor berubah menjadi 1-1. Sayangnya tidak ada tambahan gol dari kedua tim. Sampai akhir laga skor tak berubah dan Lazio gagal memenangkan pertandingan. (ika/voi)